Potret lusuh
tergantung tertutup baju, yang di dalam foto tidak terlihat senang, yang
menatap potret mencoba tidak berkedip. Debu masuk ke matanya. Seseorang masuk,
ia agak tergesa tetapi masih sempat menyapa sambil bersiul.
“Apa kau
menangis?” ujarnya.
“Tidak! Mataku hanya
kemasukan batu kerikil”, ia menggosok matanya, memperlihatkan batu kerikil
sebesar biji jeruk.
“Buset! Besar sekali” ucapnya dengan nada
tinggi.
Ia mengusap lagi matanya dan
memperlihatkan benda yang mirip klereng akik tapi lebih kenyal.
“Itu masuk ke
matamu juga?”
Komentar
Posting Komentar