Tergopoh-gopoh berlari di antara suasana dengan gemuruh-gemuruh pemecah kepala, Hafieds, polisi yang masih harus membuat kopi untuk dirinya sendiri dan mengangkat satu kaki di kursi warteg. "Apa salahnya", batinnya meraut kumparan asa cabul, di dekat perempuan bernama Ratna yang pipinya lebam setelah sebelumnya terjatuh dari sepeda motor, dan setengah wajahnya di perkosa hasrat fetis hukum gravitasi, Hafieds memberikan bunga kapada Ratna, Tonfer yang di genggam di tangan yang sama berhimpitan dengan bunga, hampir menyentuh kepala Ratna.

Komentar